
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (dahulu PT Benakat Integra Tbk) (“BIPI”) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RAPAT”) 2018. Pada Rapat, seluruh agenda Rapat telah disetujui oleh Para Pemegang Saham BIPI, dimana persetujuan tersebut terdiri dari persetujuan atas penundaan penyelenggaraan Rapat yang telah lewat waktu dan meratifikasi seluruh tindakan Pengurus Perseroan sampai dengan tanggal diselenggarakannya Rapat; persetujuan Laporan Tahunan 2017 termasuk didalamnya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017; persetujuan pelimpahan wewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan yang diterima Pengurus pada tahun 2018 dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Pemegang saham pengendali; persetujuan penunjukkan Kantor Akuntan Publik Y. Santosa & Rekan dan memberikan kewenangan kepada Dewan Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik lain yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan rekomendasi Komite Audit apabila karena satu dan lain hal Kantor Akuntan Publik Y. Santosa tidak dapat melaksanakan tugasnya.
Selanjutnya, Direktur Keuangan, Bapak Michael Wong menyampaikan bahwa Kinerja BIPI sampai dengan akhir tahun 2017 mencatat pendapatan sebesar USD3,27 juta yang meningkat cukup baik dari tahun sebelumnya yang sebesar USD2,30 juta di tahun 2016. Kinerja entitas ventura bersama juga terus memberikan kontribusi positif dibawah PT Astrindo Mahakarya Indonesia yang mengendalikan PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama, Perseroan berhasil memberikan kontribusi positif terhadap laba ventura bersama sebesar USD101,97 juta di tahun 2017. Hasil ini meningkat sebesar 14,02% dari sebelumnya sebesar USD89,44 juta di tahun 2016. Beban administrasi Perseroan pada 2017 tercatat sebesar USD3,43 juta, menurun sebesar 7,11% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar USD3,69 juta. Lebih lanjut, beban keuangan Perseroan pada 2017 adalah sebesar USD55,01 juta yang menurun sebesar 17,71% dari tahun
sebelumnya yang sebesar USD66,85 juta sebagai hasil dari pelunasan sebagian pinjaman Perseroan selama tahun 2017.
Direktur Utama BIPI, Bapak Ray Gerungan menambahkan, hal-hal utama tersebut telah membuat BIPI berhasil memperoleh laba bersih sebesar USD38,15 juta dengan bagian laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD38,67 juta di tahun 2017. Kinerja ini meningkat sangat signifikan dari tahun sebelumnya yang mencatat rugi sebesar USD170,82 juta di tahun 2016. Kedepan, BIPI akanmengkonsolidasikan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk kinerja Perseroan yang lebih baik sejalan dengan upaya Perseroan lebih berfokus pada bisnis infrastruktur energi dengan melepas segmen minyak di akhir tahun 2017 agar mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik lagi bagi para pemangku kepentingan Perseroan.
Tentang Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI)
BIPI adalah Perusahaan infrastruktur energi terintegrasi yang memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pertambangan melalui anak perusahaannya PT Astrindo Mahakarya Indonesia dan PT Mega Abadi Jayatama, yang meliputi aset-aset berupa pelabuhan batubara, crusher, overland conveyor (OLC). PT Astrindo Mahakarya Indonesia lewat entitas Anak PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama memiliki kontrak jangka panjang dengan produsen batubara terbesar di Indonesia yaitu PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, sedangkan PT Mega Abadi Jayatama bermitra dengan Italthai yang merupakan perusahaan terkemuka di Thailand, untuk mengoperasikan PT Putra Hulu Lematang.